Kebanyakan termistor digunakan pada daerah temperatur dalam konsentrasi
inonisasi (n atau p) yang berpengaruh terhadap fungsi temperatur. Dimana energi
aktivasi Ea adalah hubungan pada energi gap dan tingkat impuritas. Dimana nilai
hambatan semakin kecil ketika temperaturnya dinaikkan, ini yang biasa disebut
termistor NTC. Dimana R adalah hambatan
pada suhu T, R0 adalah hambatan awal ketika T0 (pada temperatur ruang), B
adalah Konstanta termistor dimana besarnya bergantung dari jenis bahan dan memiliki dimensi yang sama
dengan suhu. Harga konstanta termistor yang memenuhi pasar
biasanya antara rentang 2000-5000 K.
Dengan
ρ=R(A/1)
merupakan resistivitas listrik thermistor.
Selain konstanta thermistor (B), sensitivitas (α) juga
menentukan karakteristik dari termistor. Nilai sensitivitas menentukan sejauh
mana termistor yang dibuat dapat dengan cepat mendeteksi perubahan temperatur
lingkunagan termistor. Termistor yang baik sensitifitasnya lebih besar dari
-2,2% / K. Ciri khas dari harga α adalah
sekitar = -5% yang mana 10 kali lebih sensitiv dari pada detektor temperatur
resistansi metal. Resistansi dari termistor berada pada daerah 1 KΩ sampai 10
MΩ.
EmoticonEmoticon