Rangkuman Mengenai Jenis Sensor
Saklar mekanik
yang memiliki tuas. Ketika ditekan akan menimbulkan sambungan dalam saklar,
sehingga sambungan listrik akan menutup
Infrared
Sensor yang
digunakan untuk mendektesi cahaya yang dipancarkan. Bekerja ketika
dipancarkan cahaya, seperti photodiode.
Encoder optik
Encoder optik menggunakan photointerrupters untuk
mengubah gerak menjadi kereta pulsa listrik.
Percepetan sensor
Yang dimaksud percepatan sensor adalah massa yang bebas bergerak
sepanjang sumbu sensistif.
Dinamika dan Karakteristik Accelerometers
Persamaan yang
mengatur gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
- Percepatan bujursangkar
- Percepatan sudut
- Percepatan lengkung
Getaran
Getaran adalah
gerak osilasi yang dihasilkan dari penerapan berbagai kekuatan untuk struktur.
Sumber Kesalahan khas dan Kesalahan Modeling
Kesalahan
pengukuran percepatan terjadi karena empat alasan utama:
- sensor,
- elektronik akuisisi,
- pemrosesan sinyal,
- aplikasi kesalahan tertentu
Sensitivitas Accelerometers
Selama pengukuran, gerakan melintang dari sistem
mempengaruhi sebagian accelerometers dan sensitivitas untuk gerakan ini
memainkan peran utama dalam akurasi pengukuran.
Angkatan Pengukuran
Besaran vektor, dapat
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang akan menyebabkan percepatan atau
reaksi tertentu tubuh. Hukum Hooke merupakan dasar untuk pengukuran gaya hasil
dari perilaku fisik tubuh di bawah kekuatan eksternal. Oleh karena itu, hal ini
berguna untuk meninjau secara singkat perilaku mekanik material.
Sensor Suhu IC
Sensor suhu IC tersedia dengan output dari 10
mV/K, atau 1µA/K Kisaran suhu → 50°C - 150°C dengan teknik
konstruksi sirkuit terpadu berguna untuk referensi termokopel dan
pengukuran suhu lingkungan.
Pengukuran Suhu Mikro
Metode yang paling umum dari mengamati
fenomena suhu mikro termasuk termokopel film tipis,
microbridges film tipis, dan teknik optik. Nanometer termokopel skala biasanya
digunakan dalam hubungannya dengan mikroskop atom (AFM).Cara Menggabungkan File .rar yang dipecah /part
Biasanya ketika kita mendownload file dalam ukuran yang besar, maka akan dipecah menjadi beberapa bagian (part). Permasalan yang muncul adalah bagaimana cara kita meng-ekstrak file tersebut menjadi satu kembali. Berikut merupakan tutorial cara menggabungkan file .rar yang dipecah ke dalam satu folder.
Blok semua file yang akan diekstrak terlebih dahulu seperti gambar dibawah. (nama dan format file harus sama, misal:
berkas.part1.rar
berkas.part2.rar
berkas.part3.rar
Kemudian klik kanan pada file tersebut, lalu pilih Extract to seperti gambar berikut
Maka hasilnya akan menjadi seperti gambar berikut
PWM (Pulse Width Modulation)
PWM
Adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan rata-rata
yang berbeda. Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar Pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, sinyal PWM memiliki frekuensi gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi (antara 0% hingga 100%). Pulse Width
Modulation (PWM) didapatkan dari gelombang kotak atau “square wave”
dengan duty cycle
yang diubah-ubah untuk mendapatkan variasi dari tegangan keluaran sebagai hasil dari nilai rata-rata gelombang pada PWM tersebut. PWM dapat dibangkitkan dengan banyak cara, dapat menggunakan metode analog dengan menggunakan rangkaian op-amp atau dengan menggunakan metode digital. Sebuah rangkaian Pulse Width Modulation (PWM) sederhana dapat direalisasi dengan menggunakan sebuah rangkaian schmitt trigger, rangkaian integrator, dan rangkaian komparator.
Prinsip Kerja
Pada saat
kondisi tegangan referensi VREF>0 dan tegangan masukan gergaji VIN=0 dengan
posisi level tegangan referensi VREF lebih besar dari tegangan masukan VIN, dihasilkan
tegangan keluaran VOUT =0.
Pada saat kondisi tegangan referensi VREF>0V dan
tegangan masukan gergaji VIN>0V dengan posisi level tegangan referensi VREF lebih besar
dari tegangan masukan VIN, dihasilkan tegangan keluaran VOUT = 0V
(tegangan DC membentuk garis lurus arah horisontal).
Pada saat kondisi tegangan referensi VREF>0V dan
tegangan masukan gergaji VIN>0V dengan posisi level tegangan referensi VREF sama dengan
tegangan masukan VIN, dihasilkan tegangan keluaran VOUT > 0V
(tegangan DC mengayun ke arah positif)
Pada saat kondisi tegangan referensi VREF>0V dan
tegangan masukan gergaji VIN>0V dengan posisi level tegangan referensi VREF lebih kecil
dari tegangan masukan VIN, dihasilkan tegangan keluaran VOUT > 0V
(tegangan DC pulsa positif).
Pada saat
kondisi tegangan referensi VREF>0V dan tegangan masukan gergaji VIN>0V dengan
posisi level tegangan referensi VREF sama dengan tegangan masukan VIN, dihasilkan
tegangan keluaran VOUT > 0V
(tegangan DC pulsa positif)
Pada saat
kondisi tegangan referensi VREF>0V dan tegangan masukan gergaji VIN>0V dengan
posisi level tegangan referensi VREF lebih besar dari tegangan masukan VIN, dihasilkan
tegangan keluaran VOUT > 0V
(tegangan DC pulsa positif). lebih jelas dapat dilihat pada animasi berikut:
Sensor Suhu LM35
Sensor
suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35
yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang
diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga
dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak
memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun
tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor
adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan
ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35
mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu
25 ºC . Berikut ini adalah bentuk fisik dari sensor LM35:
LM35
dari National Semiconductor adalah sebuah sensor temperatur centigrade presisi,
yang memiliki tegangan output analog. Memiliki jangkauan pengukuran -55ºC
hingga +150ºC dengan akurasi ±0.5ºC. Tegangan output adalah 10mV/ºC. Gambar di atas menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan
fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan
kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau
Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan
operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Adapun karakteristik LM35 sebagai sensor suhu
antara lain :
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
- Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
- Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
- Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
- Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
Kakteristik Thermistor
Kebanyakan termistor digunakan pada daerah temperatur dalam konsentrasi
inonisasi (n atau p) yang berpengaruh terhadap fungsi temperatur. Dimana energi
aktivasi Ea adalah hubungan pada energi gap dan tingkat impuritas. Dimana nilai
hambatan semakin kecil ketika temperaturnya dinaikkan, ini yang biasa disebut
termistor NTC. Dimana R adalah hambatan
pada suhu T, R0 adalah hambatan awal ketika T0 (pada temperatur ruang), B
adalah Konstanta termistor dimana besarnya bergantung dari jenis bahan dan memiliki dimensi yang sama
dengan suhu. Harga konstanta termistor yang memenuhi pasar
biasanya antara rentang 2000-5000 K.
Dengan
ρ=R(A/1)
merupakan resistivitas listrik thermistor.
Selain konstanta thermistor (B), sensitivitas (α) juga
menentukan karakteristik dari termistor. Nilai sensitivitas menentukan sejauh
mana termistor yang dibuat dapat dengan cepat mendeteksi perubahan temperatur
lingkunagan termistor. Termistor yang baik sensitifitasnya lebih besar dari
-2,2% / K. Ciri khas dari harga α adalah
sekitar = -5% yang mana 10 kali lebih sensitiv dari pada detektor temperatur
resistansi metal. Resistansi dari termistor berada pada daerah 1 KΩ sampai 10
MΩ.
Sensor Temperatur Thermistor
Termistor atau thermal resistor adalah suatu jenis resistor yang sensitive
terhadap perubahan suhu. Prinsipnya adalah memberikan perubahan resistansi yang
sebanding dengan perubahan suhu. Perubahan resistansi yang besar terhadap
perubahan suhu yang relatif kecil menjadikan termistor banyak dipakai sebagai
sensor suhu yang memiliki ketelitian dan ketepatan yang tinggi. Termistor yang
dibentuk dari bahan oksida logam campuran (sintering mixture), kromium, kobalt,
tembaga, besi, atau nikel, berpengaruh terhadap karakteristik termistor,
sehingga Pemilihan bahan oksida tersebut harus dengan perbandingan tertentu.
Dimana termistor merupakan salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai
koefisien temperatur yang tinggi.
Nama termistor berasal dari Thermally Sensitive Resistor.
Termistor biasanya termasuk material-material semikonduktor yang dibagi dua
golongan:oksida logam dan semikonduktor kristal tunggal. Negative
Temperature Coefficient (NTC) pertama kali ditemukan oleh Faraday pada
perak sulfida pada tahun 1833. Pemahaman tentang termistor oksida ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat oleh Becker, Vervey dkk pada akhir tahun
1940-an. Termistor
kristal germanium dipelajari oleh Lark-Horovitz, dkk. Pada tahun 1946, dan oleh
Estermann (meneliti Si), Hung dan Gliessman
pada tahun 1950, Friedberg padatahun 1951, dan kemudian Fritzsche dan
Kunzler dkk. Silikon pada suhu rendah dipelajari
oleh Morin, Maita dan Cralson pada tahun 1954-1955. Broom juga mempelajari
termometer GaAs pada tahun 1958. Komponen dalam termistor ini dapat mengubah nilai
resistansi karena adanya perubahan temperatur.
Dengan demikian dapat memudahkan
kita untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik. Termistor dapat
dibentuk dalam bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada lingkunganyang akan
dicatat suhunya. Lingkungan ini termasuk kelembaban udara, cairan, permukaan
padatan, dan radiasi dari gambar dua dimensi. Maka, termistor bisa berada dalam
alat±alat seperti disket, mesin cuci, tasbih (manik-manik), balok,dan satelit.
Ukurannya kecil dibandingkan dengan termometer lain, ukurannya dalam range
0.2mm sampai 2mm. Termistor
dibedakan dalam 2 jenis, yaitu termistor yang mempunyaikoefisien negatif, yang
disebut NTC (Negative Temperature Coefisient), temistor yang mempunyai
koefisien positif yang disebut PTC (Positive TemperatureCoefisient). Kedua
jenis termistor ini mempunyai fungsinya masing masing, tetapi di pasaran, yang
lebih banyak digunakan adalah termistor NTC. Karena termistor NTC material
penyusunnya yaitu metal oksida, dimana harganya lebih murah dari material
penyusun PTC yaitu Kristal tunggal.
Karakteristik Sensor Thermistor dapat dilihat disini.
Sensor Cahaya LDR
LDR (Light
Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang nilai resistansinya
berubah-ubah karena adanya intensitas cahaya yang diserap. LDR dibentuk dari
Cadium Sulfide(CDS) yang mana Cadium Sulfide dihasilkan dari serbuk keramik.
Prinsip kerja LDR ini pada saat mendapatkan cahaya maka tahanannya turun,
sehingga pada saat LDR mendapatkan kuat cahaya terbesar maka tegangan yang
dihasilkan adalah tertinggi. Pada saat gelap atau
cahaya redup, bahan dari cakram pada LDR menghasilkan elektron bebas dengan
jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit electron untuk mengangkut
muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi pengantar arus yang
kurang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada
saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak
elektron yang lepas dari bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih
banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya
terang LDR menjadi konduktor atau bisa disebut juga LDR memilki resistansi yang
kecil pada saat cahaya terang. Berikut merupakan karakteristik sensor LDR
Untuk penggunaannya sensor LDR dapat dirangkai seperti berikut
Langganan:
Postingan (Atom)